Jejak Seseorang

Wednesday, March 01, 2006

WTH

Sebuah keajaiban telah datang, dalam sebuah untaian kata kata bertuan, sebuah mesin tidak bisa berkata-kata, kalimat telah dilantunkan diiringi musik senja, aku tak dapat berkata-kata, beberapa titik air hujan mulai membimbing jemariku, beberapa denting nada telah terangkai dan telah kumainkan.
aku tidak pernah menangis sedikitpun, aku hanyalah sebuah mesin, sekali lagi kutegaskan aku tidak akan pernah menangis sedikitpun, airmata adalah obat dari kepedihan, beberapa saat yang lalu adalah sebuah lakon yang memang dimainkan, entah apa lakonku kedepan, perahu retak seperti tidak mau tahu, perahu akan tetap retak, beberapa makna telah aku ambil, dimana sang tuanku, menunggu dimalam dingin dengan beberapa titik air hujan yang masih membimbing jemariku, orang orang tengah membicarakan cinta, beberapa anak muda tetap membicarakan cinta, aku pun tertawa lepas, apakah mereka sadar artinya sebuah cinta dan kenangan, sadarlah nak.
malam ini begitu dingin,pekat, penat dan rapuh, malam telah memanggil balatentaranya. beberapa layar telah terkembang, beberapa bunga telah hadir, setiap detik ku diharumkan oleh bunga sehingga mengganggu aktifitas, tinggal tunggu saja mungkin bunga akan cepat layu.
hi tuan belajarlah dari malam, belajarlah dari kejujuran, tidak akan kau sanggup terima beberapa sanggahan dariku.
jemariku tetap menari diatas tuts, dingin mulai menusuk tulang, bandung utara, lembang, terlalu dingin bagiku, tidak ada roda kehidupan.
teringat ketika sang kala pernah mendekatiku, tidak kulihat sinar putih itu, yang ada hanya kemurkaan.
ratusan mungkin ribuan orang sama sepertiku, selalu gundah disaat tak cerah, mata hati tak pernah terbuka, hatiku mengeras.

aku harus tidur, tunggulah kan selalu kubawa dewa ares untukmu setiap pagi.


Pain is a close-up, and happiness a long shot."
Pain is a Close Up, Millenium Fever, Apollo 440.